03 Desember 2008

Menyongsong Fajar Di Gunung Bromo

Salah-satu obyek wisata yang terkenal di Jawa Timur adalah Gunung Bromo yang mempunyai ketinggian 2392 meter diatas permukaan laut, terletak antara Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Kabupaten Malang di Jawa Timur. Secara administratif kawasan Gunung Bromo merupakan bagian dari Kabupaten Probolinggo.
Gunung Bromo adalah gunung berapi yang masih aktif dan merupakan salah-satu obyek wisata yang menjadi tujuan wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Gunung Bromo mempunyai keindahan panorama yang tidak dapat ditemukan ditempat lainnya. Keindahan alamnya begitu mempesona, udaranya segar dan dingin sehingga menjadikan Gunung Bromo sebagai obyek wisata yang mempunyai pemandangan yang spektakuler dan mempunyai keunikkan tersendiri. Temperatur udara di puncak Gunung Bromo berkisar antara 2º C sampai 20º C dan untuk melawan hawa dingin pengunjung dapat juga menikmati minuman hangat serta api unggun di warung-warung disekitar lokasi.

Hal –Hal Yang Menarik Pengunjung :
Dari puncak Gunung Bromo pengunjung dapat menikmati keindahan panorama hamparan lautan pasir seluas 10 km persegi dengan silhuet alamnya yang sangat mempesona. Pengunjung dapat berkeliling di hamparan padang pasir dengan naik kuda sewaan yang disediakan.

Dari puncak Bromo pengunjung dapat melihat kawah yang berdiameter ± 800 meter arah utara selatan dan berdiameter ± 600 meter arah timur barat. Kawah ini menganga lebar dengan kepulan asap yang keluar dari dasarnya. Tidak kalah menariknya juga, dari sini pengunjung dapat melihat Gunung Semeru yang menjulang tinggi menembus awan.

Ada satu hal yang menarik dan paling ditunggu oleh pengunjung Gunung Bromo yaitu menatap indahnya matahari yang beranjak keluar dari peraduannya yang begitu indahnya dan dikala senja hari pengunjung dapat melihat indahnya matahari yang akan terbenam di ufuk barat. Jadi jika berkunjung ke Gunung Bromo jangan lewatkan untuk melihat matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset).

Disamping menyaksikan keindahan panorama Gunung Bromo, pengunjung juga dapat menyaksikan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo yaitu ritual melemparkan sesaji yang berupa hasil bumi ke kawah Gunung Bromo sebagai persembahan kepada Gunung Bromo, dimana bagi masyarakat Suku Tengger Gunung Bromo adalah merupakan gunung suci. Sebutan Bromo sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu Brahma yang merupakan salah satu Dewa dalam agama Hindu.
Upacara Kasodo ini diselenggarakan sekitar tanggal 14 atau 15 dibulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa dan biasanya upacara ini dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari. Upacara ini dilaksanakan disebuah pura yang berada dibawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo, kemudian bersama-sama masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan melemparkan sesaji kedalam kawah sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa dan memohon agar memperoleh panen yang berlimpah-ruah, jauh dari bencana dan memperoleh kesembuhan atas berbagai macam penyakit.

Perjalanan menuju Gunung Bromo
Untuk menuju Gunung Bromo pengunjung dapat memilih salah-satu dari 4 (empat) pintu gerbang utama, yaitu:

Desa Cemorolawang, dari arah Probolinggo
Dari Probolinggo, desa Cemorolawang berjarak ± 45 km dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum. Dari Cemorolawang menuju Gunung Bromo pengunjung dapat berjalan kaki atau menyewa kuda atau menyewa mobil jeep.
Jika ingin melihat hamparan lautan pasir, lebih praktis melalui desa Cemorolawang.

Desa Wonokitri, dari arah Pasuruan
Rute perjalanan: Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo, dengan jarak 71 km.
Dari Wonokitri menuju Gunung Bromo pengunjung dapat menyewa mobil jeep atau berjalan kaki sejauh 13 km menuju Gunung Bromo.
Jika ingin melihat sunrise, lebih praktis melalui desa Wonokitri.

Desa Ngadas, dari arah Malang
Rute perjalanan: Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo, dengan jarak 53 km.

Desa Burno, dari arah Lumajang

Fasilitas Yang Tersedia
Disekitar Gunung Bromo tersedia cukup banyak penginapan mulai dari shelter, losmen, hotel.dan sampai hotel yang berbintang 4 tersedia disana.
Tersedia juga rumah makan, warung makan, toko souvenir, telepon umum dan MCK umum.
Juga telah disediakan tangga dari beton untuk mencapai puncak Gunung Bromo.

Saat Terbaik Untuk Berkunjung Ke Gunung Bromo
Berkunjunglah disekitar bulan Juni s/d bulan Oktober atau disekitar bulan Desember s/d bulan Januari.

Perlengkapan Yang Wajib Dibawa
Untuk melindungi diri dari udara dingin maka perlu untuk membawa baju hangat atau jaket yang tebal, kaos tangan hangat, penutup kepala, syal untuk penghangat leher serta bekal makanan dan minuman secukupnya.

Yang Harus Menjadi Perhatian
Di puncak Penanjakan Gunung Bromo tidak ada penginapan, agar tidak sampai kemalaman di puncak maka dari penginapan terdekat ada baiknya berangkat ke puncak sekitar jam 03.00 – 04.00 dini hari.

Dimalam hari sulit untuk mencari makanan, maka dari itu bawalah bekal makanan dan minuman secukupnya.