12 Oktober 2009

Museum Konferensi Asia Afrika Adalah Rekaman Peristiwa KAA

Museum Konferensi Asia Afrika terletak di Jalan Asia Afrika No. 65, Bandung, Indonesia.
Museum ini adalah rekaman peristiwa Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955 dan dilengkapi dengan koleksi photo-photo kejadian peristiwa tersebut serta arsip-arsip.
Di museum ini bisa dilihat sejarah singkat seputar Konferensi Asia Afrika (KAA) pada waktu itu. Pendirian museum ini mempunyai tujuan untuk tetap dapat menjaga, memelihara, mengolah, serta memperlihatkan kembali peninggalan-peninggalan dan informasi-informasi yang berkaitan dengan latar belakang peristiwa Konferensi Asia Afrika ketika itu.
Dulu sebelum menjadi Gedung Museum Konferensi Asia Afrika, namanya adalah Gedung Merdeka yang pernah digunakan sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pertama pada tahun 1955.
Di Museum Konferensi Asia Afrika ini terdapat ruang audio visual untuk menonton film dokumenter tentang Konferensi Asia Afrika dan negara-negara berkembang lainnya, terdapat juga ruang diorama yang menceritakan ketika Presiden Soekarno berorasi di Konferensi Asia Afrika Pertama yang dilangsungkan pada tahun 1955. Di Museum Konferensi Asia Afrika terdapat perpustakaan yang menyediakan koleksi buku-buku, arsip-arsip, dokumen-dokumen, surat kabar, majalah, brosur mengenai Konferensi Asia Afrika tahun 1955, konferensi-konferensi lanjutannya, mengenai negara-negara Asia Afrika serta negara berkembang lainnya.

Awal berdirinya Museum Konferensi Asia Afrika karena gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. Gagasan ini diilhami dari keinginan para pemimpin negara dan bangsa Asia Afrika untuk meng-abadikan Konferensi Asia Afrika (KAA), kemudian gagasan pendirian Museum Konferensi Asia Afrika ini diwujudkan oleh Joop Ave selaku Ketua Harian Panitia Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-25 dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, bekerjasama dengan Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Universitas Pajajaran Bandung. Akhirnya pada tanggal 24 April 1980 museum ini diresmikan oleh Presiden RI Soeharto bertepatan dengan puncak acara Konferensi Asia Afrika yang ke-25.

Konferensi Asia Afrika yang di hadiri oleh utusan dari 29 negara dari Asia dan Afrika pada tahun 1955, berlangsung dari tanggal 18 – 24 April di Kota Bandung. Tujuan dari konferensi ini adalah untuk menunjukkan sebuah pernyataan sikap dari negara Asia dan Afrika bahwa perlu adanya jalinan kerjasama yang erat antar negara Asia dan Afrika agar tercapainya perdamaian dunia yang kekal. Usaha kearah perdamaian dunia yang kekal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi perang yang berkepanjangan, apalagi saat itu di tahun 1950 an sedang terjadi pertikaian antara dua blok besar, yaitu Blok Barat (Amerika dan sekutunya) dan Blok Timur (Uni Soviet dan sekutunya), sehingga perlu adanya pernyataan sikap dari negara Asia dan Afrika.

Situasi Sekitar Museum Konferensi Asia Afrika
Lokasi museum terletak didekat alun-alun kota, berdekatan dengan Hotel Savoy Homman dan Hotel Preanger.
Di sekitar Museum Konferensi Asia Afrika terdapat berbagai fasilitas, seperti hotel, wisma, kafe, mall, restoran, bank, dan lain-lainnya.

Waktu Kunjungan
Museum Konferensi Asia Afrika dibuka :
Hari Senin s/d Jum’at, pukul 08.00 WIB – 15.30 WIB
Hari Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional lainnya tutup, kecuali jika ada permintaan khusus dari pengunjung.